• Senin-Jum'at: 7am-16pm
  • JL. Alianyang No. 7B Pontianak
  • dlh@pontianak.go.id
  • FAQs
  • Login JAS
blog

ENDING PLASTIC POLLUTION JADI TEMA HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2025, WALI KOTA PONTIANAK AJAK MASYARAKAT BELANJA KE PASAR PAKAI KERANJANG GUNA ULANG

Pontianak – Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni menjadi ajang bagi Pemerintah Kota Pontianak untuk menunjukkan kepada masyarakat Kota Pontianak bahwa Pemerintah berkomitmen untuk mengelola dan menangani permasalahan sampah yang ada di Kota Pontianak.

 

Dengan mengusung tema Hentikan Polusi Plastik (Ending Plastic Pollution) yang diusung oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badang Pengelola Lingkungan Hidup Republik Indonesia, maka pada kesempatan ini Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak mengusung program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di pasar tradisional.

 

Pada laporan yang dibacakan oleh Ir. Sy. Usmulyono, MT selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak menyatakan bahwa dari 8 pasar tradisional milik pemerintah dan 6 pasar tradisional swasta telah terjadi pengurangan sampah plastik yang diikuti dengan pengurangan sampah plastik pada pasar ritel seperti minimarket dan supermarket.

 

Selanjutnya, kata sambutan yang disampaikan oleh Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Pontianak siap untuk menerapkan kebijakan pengurangan sampah plastik pada pasar tradisional.

 

Pasar Kemuning menjadi lokasi pilot project penerapan pasar rakyat minim plastik pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025. Secara simbolis, Wali Kota Pontianak menyerahkan keranjang belanja guna ulang kepada masyarakat dan asosiasi pedagang Pasar Kemuning. Sekitar 100 keranjang belanja guna ulang dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang berkunjung ke pasar kemuning dan juga melalui mekanisme kuis yang disampaikan oleh staf dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak.

 

Pada kegiatan ini dilaksanakan juga pemberian penghargaan kepada para peserta pemenang Lomba Gerakan Memilah dan Menabung Sampah (Galah Bung Sam) di Sekolah Tingkat SD dan SMP Se-Kota Pontianak Tahun 2025. Peserta yang menjadi pemenang diurutkan dari Juara 1 sampai dengan Juara Harapan 3. Adapun daftar pemenang baik dari jenjang SD dan SMP sederajat dijabarkan sebagai berikut:

 

Jenjang SD:

Juara 1: SDN 41 Pontianak Utara dengan nilai 1015

Juara 2: SDN 55 Pontianak Barat dengan nilai 921

Juara 3: MIN 2 Pontianak dengan nilai 885

Juara Harapan 1: SDN 24 Pontianak Timur dengan nilai 860

Juara Harapan 2: SDN 16 Pontianak Utara dengan nilai 756

Juara Harapan 3: SDN 39 Pontianak Utara dengan nilai 664

 

Jenjang SMP:

Juara 1: SMPN 1 Pontianak dengan nilai 975

Juara 2: SMPN 19 Pontianak dengan nilai 913

Juara 3: SMPN 22 Pontianak dengan nilai 908

Juara Harapan 1: SMPN 29 Pontianak dengan nilai 900

Juara Harapan 2: SMPK Kalam Kudus Pontianak dengan nilai 875

Juara Harapan 3: SMPN 26 Pontianak dengan nilai 827

 

Setelah acara pemberian penghargaan kepada pemenang lomba dan penyerahan keranjang belanja, Wali Kota Pontianak melanjutkan kegiatan kunjungan kepada pedagang di Pasar Kemuning untuk meninjau aktifitas jual beli dan mendengarkan aspirasi dari pedagang dan pembeli.

 

Secara bersamaan, siswa dan guru SDN 34 Pontianak Selatan, SDN 34 Pontianak Kota dan MTsN 2 Pontianak melaksanakan aksi bersih mulai dari Bundaran Kota Baru hingga SDN 34 Pontianak Kota dengan didampingi oleh anggota Saka Kalpataru Kota Pontianak. Adapun sampah yang dikumpulkan berupa sampah anorganik seperti plastik dan potongan kertas/kardus yang berada pada area aksi bersih dengan menggunakan karung.

Hasil pengumpulan sampah kemudian dikumpulkan di pusat kegiatan yaitu Pasar Kemuning untuk kemudian ditimbang oleh staf Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak bersama anggota Saka Kalpataru Kota Pontianak. Hasil dari penimbangan sampah annorganik terkumpul sekitar 45 kg.

 

Kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Pontianak tahun 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan mampu menciptakan dampak positif bagi lingkungan.

 

Komitmen Pemerintah Kota Pontianak dalam mengurangi sampah plastik, terutama di pasar tradisional, diharapkan menjadi langkah awal menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pembagian keranjang belanja guna ulang serta pelaksanaan aksi bersih lingkungan menjadi simbol gerakan perubahan perilaku menuju kehidupan yang lebih ramah lingkungan.

 

Keterlibatan aktif siswa dan guru dalam aksi bersih dan keikutsertaan dalam lomba Gerakan Memilah dan Menabung Sampah di Sekolah menunjukkan bahwa edukasi sejak dini sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan. Semua upaya ini merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan hidup bersama. Semoga semangat ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mewujudkan masa depan yang hijau dan berkelanjutan.