• Senin-Jum'at: 7am-16pm
  • JL. Alianyang No. 7B Pontianak
  • dlh@pontianak.go.id
  • FAQs
  • Login JAS
blog

PERINGATAN EARTH HOUR 2025 DI KOTA PONTIANAK: SATU JAM UNTUK BUMI, SELAMANYA UNTUK MASA DEPAN

Pontianak, 22 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Earth Hour, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak menyelenggarakan aksi simbolis pemadaman listrik selama satu jam mulai pukul 20.30 s/d 21.30 WIB. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak yang berlokasi di Jalan Alianyang No. 121H. Earth Hour tahun ini diikuti oleh Kepala Dinas Ir. Sy. Usmulyono, MT., Sekretaris Dinas Lita Asrita, ST., dan unsur lainnya pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, anggota Saka Kalpataru Kota Pontianak serta tamu undangan dari Forum Komunitas Hijau, Kak Vivi Norvika Hariyantini dan Earth Hour Pontianak, Kak Windy.

 

Earth Hour sendiri merupakan sebuah aksi global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghematan energi, penggunaan energi baru terbarukan, serta pencegahan kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi tidak ramah lingkungan. Aksi ini diperingati setiap tanggal 22 Maret di berbagai belahan dunia khususnya kota-kota besar dengan mematikan peralatan listrik selama 1 jam.

 

Setelah melaksanakan persiapan dan rangkaian kegiatan, pada pukul 20.30 WIB seluruh lampu dan perangkat elektronik di lokasi kegiatan dimatikan selama satu jam sebagai bentuk komitmen terhadap gerakan global Earth Hour. Dalam suasana gelap, para peserta berkumpul di aula untuk saling berbagi pandangan/sharing mengenai apa itu Earth Hour dan bagaimana cara memaknainya dari masing-masing peserta.

 

Pada sesi sharing ini perwakilan dari Forum Komunitas Hijau, Vivi Norvika Hariyantini menyampaikan bahwa Earth Hour menjadi salah satu momentum untuk merenungkan apakah kita sudah memanfaatkan energi yang sudah disediakan oleh bumi kita dengan sebaik-baiknya dan juga apakah kita sudah berterima kasih kepada bumi dengan mencegah dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan akibat eksploitasi energi berlebihan.

 

Kak Windy sebagai perwakilan dari Earth Hour Pontianak juga menyampaikan beberapa dampak dari pengelolaan energi yang berlebihan akibat pemborosan penggunaan energi juga berdampak kepada ekosistem dan keanekaragaman yang ada di Indonesia. Sebagai contoh penambangan batu bara menyebabkan rusaknya habitat asli dari fauna di Pulau Kalimantan seperti orang utan. Rusaknya ekosistem tentu menyebabkan rusaknya rantai makanan dan keseimbangan alam, sehingga menyebabkan kerusakan yang akan sangat sulit untuk dikembalikan seperti semula.

 

Earth Hour bukan sekadar acara tahunan yang hanya berlangsung selama satu jam, tetapi merupakan simbol dari komitmen berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Gerakan ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam mengurangi jejak karbon, menghemat energi, dan melestarikan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

 

Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya penghematan energi dan mulai menerapkan langkah-langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya saat tidak digunakan, menggunakan transportasi umum dan atau ramah lingkungan, serta mendukung penggunaan energi baru terbarukan.

 

Dengan semangat kebersamaan yang tercermin dalam peringatan Earth Hour Tahun 2025 di Kota Pontianak, mari kita jadikan momentum ini sebagai awal dari perubahan nyata. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan hari ini akan memberikan dampak besar bagi keberlangsungan bumi kita di masa depan. Karena bumi ini bukan hanya milik kita saat ini, tetapi juga titipan bagi anak cucu kita kelak.

 

 

--- SATU JAM UNTUK BUMI, SELAMANYA UNTUK MASA DEPAN ---